Rabu, 26 November 2008

Besok, Peraturan Lembaga Kemahasiswaan Bakal Dibincangkan

Hendy Adhitya - Teras online

Babarsari(26/11/08) -- Berkait dengan pro dan kontra mengenai batasan aktifitas kemahasiswaan di UAJY, Kamis (27/11) akan diadakan pertemuan guna memperjelas maksud peraturan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tersebut. "Forum itu dimaksudkan sebagai sarana diskusi dan sosialisasi atas pengesahan dan pelaksanaan kebijakan tersebut," seperti tertulis dalam surat undangan dari BEM FISIP UAJY. Surat tersebut ditandatangani Presiden BEM FISIP UAJY periode 2008-2009, Yudhis.

Rencananya pertemuan ini bakal mempertemukan Agus Putranto, Wakil Dekan 1 FISIP UAJY dan Nindito, Pejabat Kemahasiswaan dengan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan dan non-organisasi di FISIP UAJY.

Pasal-pasal yang mendapat sorotan khusus di kalangan mahasiswa UKM dan KP adalah pasal 4 poin 3. Yaitu soal dibatasinya waktu berkegiatan mahasiswa dalam hal pementasan sampai jam 10 malam. Selain itu beberapa mahasiswa juga mempermasalahkan Pasal 8 poin 4 yang mengatur tidak diperbolehkannya sponsor rokok.

Sebelum ini, peraturan pelaksanaan kegiatan lembaga kemahasiswaan UAJY telah mengalami empat kali revisi. Revisi terakhir dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2008.

"Tidak ada revisi dan akan disahkan dalam waktu singkat, mungkin satu bulan ini," kata Pak Siswanto seperti disampaikan Yudhis lewat layanan pesan singkat.

Mengenai hal ini Yudhis menyampaikan lewat SMS," idealnya besok jadi ajang mereka kasih pendapat rasional , kita (mahasiswa -pen) ajukan juga dan bersama cari solusi buat itu."(hen)

(selengkapnya...»)

Senin, 03 November 2008

Irsyad Thamrin: Kaum Muda Tidak Tampilkan Karakter Intelektual

Hendy Adhitya – Teras Online


Babarsari (03/11/08) -- Dalam seminar bertajuk Kepeloporan Politik Pemuda, Ketua Lembaga Bantuan Hukum DI Yogyakarta Irsyad Thamrin mengatakan, “Kaum muda tidak lagi menampilkan karakter intelektual.” Lebih jauh lagi, menurutnya pemuda kini justru terjebak dalam pragmatisme kepentingan.

Selain itu, kaum muda nampak tidak mempunyai kekuatan melawan rezim yang berkuasa. Pengangkangan kepentingan dan korban politisasi diduga jadi penyebabnya.

Sementara itu pembicara lain, Anggota KPUD DI Yogyakarta Tito Haryanto mengajukan solusi atas permasalahan ini. “Kaum muda harus dipilah secara baik. (Pilihlah –red) ikon kaum muda yang memiliki visi dan komitmen terhadap kaum kecil,” katanya.

Selain itu ia juga mengajukan tiga usulan tipe pemimpin muda alternatif. Pertama, ia harus memiliki keteladanan politik. “Kaum muda yang dipilih adalah yang memang ingin berdarah-darah kepada rakyat,” ujarnya. Kedua, ia mempunyai visi, platform yang solutif terhadap masalah.

“Sedangkan yang ketiga ia punya keteladanan moral, bersih dan tidak terkait dengan pidana korupsi atau makan uang rakyat,” tandas alumnus UGM ini.

Seminar yang diadakan di Auditorium AVIS Kampus dua ini merupakan kerja sama BEM FISIP UAJY dengan Persindo.(hen)
(selengkapnya...»)