Selasa, 10 April 2007

Grebeg Gunungan, Puncak Perayaan Sekaten

Andri Wicaksono - Teras Online
Foto oleh Andri Wicaksono

Yogyakarta (31/03/07) -- Puncak Perayaan Sekaten yang berlangsung dari Pagelaran Keraton hingga Halaman Masjid Agung Kauman, berlangsung lancar, meski luapan massa tak terbendung. Rangkaian puncak upacara Sekaten yang ditandai dengan hadirnya gunungan telah menjadi penantian tersendiri bagi masyarakat yang ikut “merayah” gunungan.

Keseluruhan terdapat enam buah gunungan yang melambangkan kekayaan hasil bumi di bumi Mataram. “Perjuangan melestarikan kebudayaan Jawa, salah satunya melalui ritual seperti ini. Memang pada kenyataannya, budaya seperti ini semakin luntur. Namun saya pribadi, masih tetap ngawula dalem", kata Hardi, salah seorang prajurit Lombok Abang.

Penuhnya massa yang memadati halaman masjid Agung Kauman, semakin sulit dikendalikan. Satuan Polisi Pamong Praja, dan jajaran Poltabes Yogyakarta, terlihat kewalahan mengatur massa. “Massa sebenarnya terprovokasi, oleh ulah wartawan dan fotografer, yang memancing reaksi massa. Wartawan yang berkerumun di depan pintu gerbang Masjid, membuat massa menjadi penasaran. Sementara, massa berada sekitar 15 meter dari pintu gerbang”, kata Diyono, Komandan Lapangan Pol PP. Keributan antara petugas, wartawan, dan massa semakin memanas, ketika arak-arakan gunungan menuju masjid Agung.

Begitu gunungan selesai didoakan oleh ulama Keraton, massa langsung menyerbu gunungan. Tidak sedikit yang datang dari luar DIY, seperti Magelang, Klaten, Wonosobo Semarang, Solo. Warsih, warga Wonosobo sengaja datang ke Yogyakarta jam 5 pagi agar bisa masuk ke kompleks masjiD Kauman. ”Ngalap Berkah”, menjadi motivasi tersendiri bagi masyarakat untuk upacara gunungan di Keraton Yogyakarta.(and)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar