Selasa, 20 Februari 2007

Kiribati, antara Pemanasan Global dan Kehidupan di Bumi

Jose Arimatea - Teras online

Babarsari (21/02/2007) -- Di aula Kampus Ministry Universitas Atma Jaya Yogyakarta, diadakan misa Rabu Abu yang dipimpin oleh Romo Dr. E. Martasujita, Pr. Misa yang bertemakan Keluarga, Basis Kesejatian Hidup beriman itu dihadiri oleh cukup banyak mahasiswa UAJY yang beragama Kristiani. Namun ada pula mahasiswa yang beragama Kristen yang mengikuti perayaan misa yang dilaksanakan pukul 12.00 WIB siang tadi.

Pada saat Homili, dilakukan pemutaran foto-foto oleh Sr. Agnes, yang juga memberikan narasi tentang isi foto-foto yang diputarnya. Foto-foto yang diputar merupakan kiriman dari temannya, Anna Claire, yang berasal dari negara tetangga kita, Kiribati. Agnes menceritakan tentang foto-foto tersebut sesuai dengan apa yang Anna ceritakan kepadanya.

Inti dari foto-foto itu adalah tentang pemanasan global atau Global Warming yang sekarang sedang berlangsung di dunia. yang menyebabkan bajir dimana-mana salah satunya di Jakarta beberapa waktu yang lalu. Namun di Kiribati, pasang surut air semakin hari semaikn meninggi. Yang bisa menyebabkan tenggelamnya kepulauan sekitar yang bisa dibilang tidak memiliki gunung maupun bukit sama sekali. Hal inilah yang membuat masyarakat di Kiribati terus mengupakayan pembuatan tembok penahan ombak atau Wave Wall. Selain pemanasan global, pengaruhnya juga datang dari penebangan hutan secara liar, pembangunan green house di negara yang memiliki empat iklim, serta polusi lalu lintas dan industri. Yang tentunya bisa mengancam kehidupan di Bumi.

Sebenarnya pemanasan global dan kasus-kasus lainnya bukanlah masalah baru. Tapi masalah yang dari dulu belum selesai-selesai. Sampai kapan dunia ini bisa bertahan? Hanya karena ulah tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Yang paling penting sekarang adalah kesaradar dari semua pihak untuk terus menjaga dan melestarikan alam yang ada di dunia. Agar manusia bisa terus tinggal di Bumi ini.(joe)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar