Jumat, 01 Agustus 2008

Animasi dalam Seni Rupa

Hendy Adhitya - Teras online

Yogyakarta
(01/08/08) -- Kepala anjing itu tengadah, sementara di atasnya seorang perempuan muncul dari kelopak bunga berwarna merah nampak menjilat tulang yang dibawa di tangan kanannya. Bruno and Red Lily, digambar di atas kanvas berukuran 200 x 150 cm. Karya perupa Kokok Suratmoko itu dipamerkan bersama 17 perupa lain di Jogja National Museum (JNM), Gampingan, Yogyakarta.

Mereka adalah Kampret, Rocka Radipa, Bofag, Farid, Singgih Dwi, Fredy Candra, Satriya Anggun, Paimo, Arif Herdian, Evan Christiawan, Tommy Surya, Istasius, Malaikat, Julian ‘Togar’ Abraham, Krisgatha, Wimo A Bayang, Uji Hahan Handoko.

Pameran yang diadakan oleh VIVIDanimamix, sebuah komunitas seni animasi dan komik dari Yogyakarta ini menampilkan 29 karya seni rupa dan empat buah karya seni instalasi. Semua karya yang dieksibisikan mendapat pengaruh dari animasi dan komik luar negeri. Seperti karya Fredy Candra, I am Ready, yang menampilkan sohib Batman, Robin dengan bayang-bayang hijau Penguin, musuh mereka.

Pameran yang berlangsung mulai hari ini (01/8) hingga 5 Agustus 2008 mengambil tema Electric Youth. Sewaktu ditanyai alasan pengambilan tema, penyelenggara pameran Handra yang ditemui di sela pembukaan pameran (01/8) mengatakan, “Kita buat karya yang happy, kita bikin karya yang fun buat anak muda.”

Ia juga menambahkan kini banyak seniman-seniman yang mulai mengekspresikan karyanya dengan menggabungkan gaya komik dan animasi. Khususnya manga Jepang. Apalagi VIVIDanimamix mengklaim tengah mengusung cabang seni baru, yaitu karya seni yang terpengaruh dari animasi dan komik. “Karyanya bisa macam-macam, patung dan lukisan,” ujarnya. Rencananya pameran ini akan berlanjut di Jakarta, Singapura, Malaysia dan Jepang.(hen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar