Kamis, 24 April 2008

"Masyarakat Berkomunikasi"

Dany Ismanu - Teras online


Babarsari (24/04/08) -- Diskusi buku "Masyarakat Berkomunikasi" yang disusun oleh Y.B. Margantoro, berlangsung pagi tadi. Bertempat di Ruang Pasca Sarjana Gedung Kampus 3 UAJY, diskusi berlangsung selama kurang lebih 2 jam.

Jalannya Diskusi
Dimulai pada Pk. 10.00 WIB, diskusi dibuka dengan prolog oleh Pak YB. Pemaparan narasumber menyambung acara diskusi pagi itu. Para narasumber adalah Rm. Dr. E. Martasudjita, Sr. Dra. Clarentine OSF, dan Drs. Tirto Suwondo dengan Lukas Ispandriarno sebagai moderator. Diskusi kemudian dilanjutkan oleh sesi tanya jawab. Pambahasan dari kacamata bahasa dan teologi yang berkaitan juga dengan komunikasi, mewarnai jalannya diskusi. Kembali, mahasiswa FISIP yang hadir saat itu sangat minim, bahkan tidak sampai 10 orang.

"Jalannya diskusi cukup komunikatif, apalagi bahasannya dalam konteks komunikasi dan beberapa tanggapan cukup kritis," ujar Bambang Darmadi dari ASMI Santa Maria, salah seorang peserta yang juga menulis dalam buku ini. "Buku ini menarik karena memiliki banyak warna," tambahnya. Sekitar pukul 12.30 WIB diskusi diakhiri.

Mengenai Buku.
Buku yang ternyata belum terbit ini lahir karena keprihatinan terhadap bahasa sosial yang telah terkontaminasi oleh kekerasan dan banyaknya masalah yang terjadi dalam komunikasi dalam setiap tatarannya. "Sehingga perlu ada kesadaran bersama untuk berkomunikasi secara benar dan santun," ujar pak YB ketika diwawancarai Teras. Adanya permasalahan teknis membuat buku ini mundur dari jadwal yang telah ditentukan. "Sebetulnya ingin mengkado diri sendiri," tambahnya. Sebatas informasi, buku memang direncanakan terbit dan menjadi momentum hari ulang tahun Pak YB yang jatuh pada tanggal 17 April yang lalu.

Pak YB juga menyebut bukunya sebagai Antologi Komunikasi karena merupakan kumpulan tulisan dari berbagai penulis yang berasal dari berbagai komunitas. Namun, pembahasan memang dirasa lebih mendalam dari kaca mata teologi. Hal ini mengingat para penulis yang tergabung lebih banyak dari kalangan agamawan. Selain itu, Pak YB yang juga pernah mengajar teologi menambahkan bahwa ada hubungan yang saling membantu antara teologi dan komunikasi.

Bahasan dalam buku ini terbagi dalam empat sub besar, Teologi dan Komunikasi, Jurnalistik, Hubungan Media, dan Hubungan Masyarakat. Sejumlah 42 orang penulis mengisi sub-sub kajian, dengan bidangnya masing-masing. "Harapannya tercipta masyarakat yang komunikatif demi kebersamaan dan akhirnya menuju kepada harmoni," ujar Pak YB menutup perbincangan dengan Teras.(dny)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar