Rabu, 21 Mei 2008

Unjuk Rasa Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 2008

Clara Devi - Teras Online

Malioboro (21/05/08) -- Sebagai bentuk kepedulian dalam memperingati 100 Tahun Kebangkitan Nasional, siang kemarin (20/05) beberapa ormas melakukan unjuk rasa di sepanjang jalan utama Malioboro Yogyakarta. Salah satu dari kelompok tersebut adalah massa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadyah (IMM). Mereka terdiri dari kelompok IMM Sleman dan IMM BMPS.

Dengan memakai jas dan ornamen yang didominasi oleh warna merah, sekitar pukul 11.00 WIB massa berhimpun di perempatan lampu merah Kantor Pos Besar lalu bergerak ke arah timur melawan arus kendaraan. Titik akhir pemberhentian mereka adalah Gedung Agung. Saat massa mulai memantabkan formasinya, polisi yang telah berjaga sejak pagi segera menyambut dengan berbaris seadanya di belakang rantai pembatas jalan.

"BLT = Mental Pengemis!" Begitulah kalimat seruan yang tertulis tebal dalam poster utama massa IMM. Mereka mendesak pemerintah untuk tidak lagi melanjutkan sistem Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang hanya akan membuat rakyat menjadi pemalas yang mengemis di negara mereka sendiri. Hal tersebut diserukan berkaitan dengan tuntutan yang mereka ajukan, antara lain batalkan kenaikan harga BBM, tolak privatisasi BUMN, segera nasionalisasikan aset-aset bangsa, turunkan harga sembako, perhatikan kesejahteraan buruh, hapus sistem kerja kontrak, hingga desakan untuk mereformasi agraria dan mengembalikan hak-hak kaum tani. Tuntutan tersebut juga disampaikan melalui yel-yel dan lagu yang mereka kumandangkan sepanjang jalannya unjuk rasa.

Meskipun hanya berlangsung sesaat, cukup banyak masyarakat yang menolehkan wajahnya dan terlihat mengamati keadaan saat melintasi kerumunan unjuk rasa tersebut. Ungkapan penuh semangat para orator IMM yang menekankan tentang pentingnya keberadaan sense of belonging atau semangat nasionalisme dalam kehidupan bernegara bangsa Indonesia kiranya bisa dikatakan menarik sebagai pembuka bagi serangkaian aksi kelompok lain yang dilakukan setelahnya.

Beberapa kali massa IMM secara bersama-sama melangkah maju untuk menerobos rantai pembatas antara mereka dengan barisan polisi yang menutupi gerbang depan Gedung Agung. Setiap kali terdengar seruan "Satu komando, satu tujuan!" beberapa personil polisi harus merapatkan diri mereka dan menghalangi massa menembus barikade. Massa pada akhirnya tidak berhasil membawa diri mereka lebih jauh dari batas rantai tersebut.

Sebelum pukul 12.00 WIB massa akhirnya membubarkan diri dengan tertib, setelah sebelumnya sempat saling bersalaman dengan para personil Kapoltabes Yogyakarta yang menjaga keseluruhan aksi mereka.(clr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar