Rabu, 23 Maret 2011

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UAJY Adakan “Seminar on Asean Journalism”

 Tutut Lestari - TERAS Pers


BABARSARI (18/03/2011) — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Atma Jaya Yogyakarta bekerjasama dengan ASEAN Cooperation, Ilmenau University, dan The Jakarta Globe mengadakan seminar yang bertemakan “Covering ASEAN Under Indonesian Chairmanship: Background, Trends, and Future”. Seminar dihadiri tiga pembicara, yaitu Ple Priatna, Wakil Direktur ASEAN Cooperation, Prof. Dr. Martin Loeffelholz mewakili Institute Media and Communication Science, Technical University of Ilmenau, dan Ismira Lutfia dari The Jakarta Globe.
Seminar bertempat di ruang seminar lantai tiga Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, berlangsung dari pukul 09.00 WIB sampai 11.30 WIB. Peserta seminar mencapai 60 orang yang berasal dari berbagai universitas di Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti UAJY, UII, UMY, UPN, APMD dan turut dihadiri oleh Aliansi Jurnalis Indonesia serta wartawan dari Viva News, Media Indonesia, RRI Jogja, Jogja TV, dan Koran Harian Jogja.
Menurut Dr. Lukas S. Ispandriarno, MA., Dekan FISIP UAJY sekaligus moderator dalam acara ini mengatakan bahwa seminar ini bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat yang selama ini kurang tahu bahwa Indonesia adalah ketua ASEAN. Baginya kekurangtahuan masyarakat disebabkan oleh isu-isu pemberitaan tentang ASEAN tidak menarik, terlalu muluk sehingga diharuskan ada keseimbangan antara dua belah pihak antara negara pemerintah Asean dengan media itu sendiri. Sebab seperti yang dinyatakan oleh Plea Priatna, “ASEAN is not only a theory, ASEAN is a fact. ASEAN need three point, stability, economics, and democratization. Media is very important part to blow up what is ASEAN to all people in center ASEAN. ASEAN becomes a real community.” (tut/gab/wir)

3 komentar:

  1. Sebagai ketua, Indonesia juga harus membenahi sisi internalnya juga sehingga bisa menjadi panutan yang OK.

    BalasHapus
  2. dalam konflik perbatasan thailand-vietnam, indonesia blm banyak berbuat..bahkan thailand meminta indonesia tak ikut campur..susah, mikirin citra melulu sih presidennya!!

    BalasHapus
  3. memang bagaimana sih konfliknya?

    BalasHapus