Minggu, 27 Maret 2011

Pameran Seni Potret Jugun Ianfu

Denita Matondang – TERAS Pers


YOGYAKARTA (27/03/2011) - Jurnalis Hilde Janssen dan fotografer Jan Banning mengadakan pameran seni potret bertajuk 'Comfort Women' atau 'jugun ianfu', sebutan untuk perempuan yang dipaksa menjadi pekerja seks pada jaman penjajahan Jepang. Pameran yang diadakan di Langgeng Art Foundation, Jl. Suryodinigratan 37, Yogyakarta, ini dibuka hari Sabtu lalu (26/03) dari jam 19.30 sampai 21.30 WIB yang dihadiri sekitar 60 orang.

Karya yang dipamerkan berjumlah 18 foto dengan berbagai ekspresi dari perempuan Indonesia yang merasakan kejamnya penjajahan Jepang di masa muda mereka. “Sebenarnya ada 50 orang yang saya teliti dan difoto oleh Mr. Banning, namun yang dipampang hanya 18 buah foto. Mereka (18 foto – red) cukup mewakili perasaan dan ekspresi perempuan lain yang merasakan hal yang sama dengan mereka,” ujar Hilde. Foto pameran didominasi oleh perempuan yang berasal dari Jawa. Selain karena hasil seleksi Banning sendiri, mereka sulit menemukan perempuan-perempuan jugun ianfu yang ada di seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Hilde berkata bahwa pameran ini bertujuan menghormati perempuan-perempuan Indonesia yang menjadi korban kekerasan seksual pada masa penjajahan Jepang. Masyarakat sepatutnya tahu dan tidak membiarkan kisah mereka terkubur begitu saja. 

“Kami akan berbagi pengalaman kepada masyarakat mengenai penelitian dan pameran foto ini. Bagaimana kami bisa menemukan mereka, melakukan pendekatan dengan mereka atau dengan lingkungan sosial mereka, dan masih banyak lagi yang harus masyarakat tahu,” ungkap Hilde. Untuk itu, mereka akan mengadakan presentasi “Working With Long Term Project” yang akan diselenggarakan pada Senin, 28 Maret 2011 di Langgeng Art Foundation. (atn/wir)

3 komentar:

  1. wah2...keren liputannya..saya punya tu, buku tentang Jugun Ianfu...salut buat para jugun Ianfu..tetap menulis!!! :)

    BalasHapus
  2. Wah, sudah ada yg menulis, terus menulis ya teman2 Teras Pers. Tapi eh sedikit koreksi boleh ya, itu utk kata 'dipampang' seharusnya disambung bukan dipisah 'di pampang'. Trus untuk yg pameran potret ini (dan diskusi setelahnya) juga melibatkan Cephas Photo Forum lho, sepertinya lupa disertakan...

    BalasHapus